Friday, 6 April 2018

Cara Membuat Naskah Drama


Penulisan naskah drama sangat penting bagi keberhasilan pementasan atau pertunjukka sebuah drama. baik drama yang dipentaskan secara langsung maupun yang ditayangkan di televisi.

Bukankah keberhasilan drama tergantung sebagaimana bagus para tokoh memerankan karakternya?
Benar sekali, itu adalah salah satu faktor yang sangat menentukan, tapi jika ada anggapan bahwa itu satu-satunya faktor, itu tentu salah besar. naskah drama adalah salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan. penulisan naskah yang baik dan dapat difahami sehingga dapat menyampaikan isi cerita dengan baik akan membantu para tokoh dalam menmahami dan menghayati isi cerita yang akan mereka tampilkan. maka tidak salah kalo dikatakan bahwa seorang penulis drama harus memiliki daya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi.
untuk itu, penting bagi penulis drama untuk mengetahui cara membuat naskah drama yang baik.
Pembuatan naskah drama bisa saja diambil dari suatu cerita novel, dongeng atau lainnya dan bisa juga bersumber dari ide pribadi. 
Bagaimana cara membuat Naskah drama yang baik?, berikut akan dibahas secara lengkap.

1. Pikirkan Narasi atau cerita atau ide
Kecuali naskah drama yang akan dibuat adalah bersumber dari suatu buku atau novel, maka hal yang paling utama adalah menentukan cerita. cerita seperti apa yang akan dibuat, apakah mengisahkan misteri, romantisme, komedi, drama kehidupan, atau yang lainnya. kemudian pikirkan tokohnya, siapa saja yang ada dalam drama, apa hubungan antara para tokoh, bagaimana suasana antara para tokoh. pikirkan bagaimana cerita mereka akan dikisahkan, apakah pengungkapan suatu misteri, atau proses menuju kedewasaan, atau melewati rintangan demi rintangan. pikirkan juga gambaran latar tempat, waktu dan suasana yang akan digunakan sesuai genre drama. setelah itu tentukan konflik utama dan buatlah plot. 

Plot ini nantinya menghubungkan semua elemen yang ada dalam cerita. bagaimana para tokoh bisa terhubung dengan konflik yang ada, dalam naskah harus dibuat suatu keadaan/adegan yang menunjukkan bagaimana para tokoh bisa terhubung dengan konflik cerita.
Pada dasarnya semua drama ditulis dengan urutan plot seperti pada gambar di atas
Pada bagian Eksposisi → meerupakan bagian pembuka, disini bisa dimasukkan tokoh-tokoh yang ada, tokoh protagonis, pendamping, antagonis, hubungan anatara para tokoh, dan situasi antara para tokoh.
Rising action-climax  → padi bagian rising action mulai memunculkan dan mengembangkan konflik hingga makin rumit dan sulit bagi tokohnya, sampai pada akhirnya mencapai climax/puncak ketegangan konflik.
Falling action-Resolusi → setelah itu ketegangan mulai menurun, dan masukkan solusi penyelesaian konflik. misalkan berakhir bahagia, atau berakhir kegagalan yang mana penonton dapat memetik pelajaran dari kegagalan si pemeran.

2. Naskah drama harus mengandung amanat atau pesan pengarang
Baik itu tersurat maupun tersirat, dalam naskah drama haruslah mengandung sebuah pesan yang mampu diangkap oleh pembacana. dengan begitu tokoh-tokoh yang memerankannya juga dapat memahami pesan yang ingin disampaikan sehingga nantinya pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau prilaku setiap tokoh.

3. Adanya petunjuk teknis/teks samping
Petunjuk teknis ini akan berguna sebagai petunjuk teknis tokoh, waktu, suasana, keras lemahnya dialog dan sebagainya.

Baca juga:

Penulisan naskah drama berbeda dengan naskah cerita lainnya. Berikut ini beberapa penjelasan penulisan naskah drama yang perlu diperhatikan sebelum menulis naskah drama.

  1. Naskah drama disajikan dalam bentuk pementasan adegan. Babak terdiri atas beberapa adegan. Pergantian pelaku merupakan tanda pergantian adegan dalam satu peristiwa.
  2. Penulisan drama dapat diawali dengan sebuah prolog sebagai pengantar dan epilog sebagai penjelasan akhir cerita.
  3. Dialog ditulis dengan diawali tokoh yang berbicara atau berlaku. Tanda titik dua sebagai pemisah antara pelaku dengan kalimat yang diucapkan. Ada beberapa naskah drama yang telah diadaptasikan ditulis dalam bentuk paragraf.
  4. Petunjuk laku/petunjuk teknis tokoh atau tindakan dituliskan dalam dialog tokoh yang berlaku dengan diberikan tanda kurung.
  5. Penulisan keterangan dan petunjuk lakuan dalam pergantian babak atau perpindahan adegan dapat ditulis seperti paragraf diakhir dialog antar tokoh

Load disqus comments

0 comments