Banyak diantara kita masih bingung
bagaimana harus memulai suatu karya tulisan apa saja langkah yang harus
dilakukan. Pasti kita akan merasa iri
pada tulisan orang-orang yang mereka
terlihat dengan gampangnya menulis dan menyelesaikan sebuah karya tulis. Sedangkan
untuk sebagaian orang bahkan tidak dapat
menyelesaikan sekadar tugas cerpen sekolah.
Dalam artikel kali ini, akan dibahas
tentang langkah-langkah dalam menulis cerpen yang dapat membantu menyelesaikan
tugas sekolah menulis cerpen kalian atau untuk membantu menyalurkan hobi
menulis kalian.
Cerpen atau cerita pendek merupakan
suatu bentuk prosa naratif fiktif (jenis tulisan yang menceritakan sesuatu
kejadian dengan tujuan untuk mendidik, meberitahu, menyampaikan refleksi
tentang pengalaman pengarangnya), isinya
padat dan langsung pada tujuannya. Menulis cerpin sangat bermanfaat untuk
pengembangan imajinasi kita, jika sudah punya imajinasi yang luas tidak
mustahil nanti bisa jadi penulis seperti J.k Rowling
si pencipta novel terkenal Harry
Potter.
Nah berikut beberapa langkah yang
dapat dilakukan agar tidak bingung dalam menulis suatu cerita pendek:
1. Tentukan Tema Cerpen
Jika kita ingin menulis cerpen maka harus terlebih dulu
menentukan tema yang akan diambil. Misalkan, kita ingin menyuguhkan cerita yang
menginspirasi pembaca, cerita asmara yang mengaduk hati pembaca, atau mungkin
cerita religi yang bisa bikin orang tobat sebelum sempat berkedip, semua itu
terselah hati nurani penulis saja.
2. Penokohan/ menentukan tokoh
Setelah tau cerita seperti apa yang ingin ditulis, mari
tentukan tokoh yang akan diceritakan dalam cerpen. Sangat penting untuk memberi
gambaran jelas dalam sebuah cerita tentang bagaimana ciri fisik maupun karakter
tokoh-tokoh yang ada, dan sebisa mungkin karakter tokohnya haruslah menarik dan
unik untuk dapat menarik minat pembaca.
Usahakan membuat watak tokoh yang berbeda, jangan sampai
serupa, karena akan memicu kebosanan pembaca.
Pendeskripsian tokoh dapat serara langsung maupun tidak
langsung dalam sebuah cerita, misalnya pendeskripsian secara langsung seperti,
Gilang adalah lelaki bertubuh jenjang
dengan badan proporsional, ia memiliki mata berwarna biru coklat yang indah
dikelilingi bulu mata yang lentik, tatapannya sayu dan wajahnya tampan ,sangat
bersih tanpa noda. Blah blah blah
Kemudian secara tidak langsung,
Gilang dibangku taman itu menatapku lembut
dengan mata sayunya blah blah blah.........saat kuberbalik dan ia berdiri
sangat dekat denganku, aku hanya bisa mendongak menatapnya yang sangat
jenjang..blah .blah......wajahnya menggambarkan keindahan yang menyilaukan
pandanganku,,, blah blah blah
Intinya bahwa, penggambaran tokoh secara tidak langsung,
tidak disebutkan secara gamblang, tapi biasanya terpencar dalam keseluruhan
cerita.
3. buatlah alur cerita
Setelah menentukan tema dan menentukan tokoh-tokoh maka
langkah selanjutnya adalah membuat alur cerita. Biasanya ada 3 alur cerita yang
dapat digunakan yaitu alur maju, alur mundur, dan alur maju mundur.
Semua ini tergantung bagaimana imajinasi penulis
mengembangkannya,
Alur Maju, berarti kita menceritakan dari awal cerita sampai
akhir, secara kronologis dari segi waktu.
Alur Mundur, biasanya bentuknya adalah flashback atau
mengingat kembali, jadi si tokoh mengingat kembali cerita masa lalunya. Atau penulisan
ceritanya dibuka dengan akhir kisah, kemudian diceritakan kembali dari awal.
Alur maju mundur, adalah campuran, misalkan alurnya pada
awalnya maju, namun ditengah-tengah cerita ada bagian yang sengaja diskip/dilewati
sehingga menimbulkan kerancuan dan rasa penasaran lalu pada bagian tertentu
diceritakan kembali bagian yang sengaja disimpan sebagi highlitenya.
4. Menentukan point of view atau sudut pandang cerita
Sudut pandang cerita menunjukkan dari sudut pandang siapa
cerita diceritakan. Melihat dari sudut mana penulis menempatkan diri atau dari
sudut mana penulis memandang cerita yang dibuat. Setidaknya ada empat sudut
pandang cerita yang dapat digunakan. Pertama,
sudut pandang orang pertama sebagai tokoh (menggunakan kata ganti aku,
saya, gue, seperti penulis berbicara langsung). Kedua, sudut pandang orang pertama sebagai tokoh sampingan
(biasanya penulis menceritakan tokoh utama). Ketiga, sudut pandang orang ke tiga yang serba tau ( sampai
seolah-olah mengetahui isi hati tokoh utama, bahkan bisa meramalkan isi pikiran
tokoh utama, biasanya menggunakan kata ganti dia). Keempat, sudut pandang orang ke tiga terbatas, hanya menceritakan apa
yang dialami, didengar, dan dilihat oleh si tokoh utama
5. Tentukan latar atau seting tempat dan
waktu
Untuk lebih memberikan gambaran nyata pada pembaca, perlu
disertakan latar tempat dan waktu, misalkan di sebuah pantai barat yang indah
pada waktu senja. Maka imajinasi pembaca akan bekerja dan dapat membayangkan
bagaimana suasana pantai dan waktu senja.
6. Buatlah pembuka cerita yang menarik
Pilihlah gaya bahasa yang menarik untuk membuka cerita,
usahakan awal cerita akan dapat membuat pembaca penasaran untuk melanjutkan
membaca sampai akhir.
7. Terus menulis
Teruslah menulis, apa yang ada dalam pikiran dan imaji
teluslah tuangkan dalam cerita. Jangan membaca berulang-ulang karena akan
menghambat penulisan, karena merasa belum sempurna.
8. Lakukan editing
Jika cerita yang ditulis sudah selesai, lakukan editing,
periksa lagi. Jika ada gaya bahasa yang kurang menarik biasa diganti dengan
yang lebih menarik, jika ada bagian yang rancu atau kurang jelas bisa
diperjelas, jika ada deskripsi tempat atau waktu yang tumpang tindih atau tidak
sinkron bisa diperbaiki.
Demikian langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membantu penulisan
cerita pendek. Menulis memang terlihat sepele, tapi bukanlah hal yang sepele,
harus banyak berlatih dan membaca untuk mendapatkan skill menulis yang baik.
Untuk itu Teruslah Menulis !!!!
0 comments